BERANJAK

March 02, 2022

Seperti awan di langit jingga, ada yang bergerak cepat dari ufuk timur ke ujung barat dan ada yang perlahan-lahan terhembus angin dan akhirnya hilang. Seperti itulah kehidupan seseorang di dunia ini, yang datang pasti akan menghilang.

Pagi ini hujan membuka hariku, serasa hari ini tau bahwa diriku di dalam dunia biru, pikiran terasa penuh memikirkan kata-kata perpisahan di hari itu, tepat di tanggal 1 Maret 2022. Aku kendarai motor maticku dari Sampang menuju Surabaya dihempas hujan yang cukup membekukan pikiran dan raga. Ah akhirnya hari itu tiba, perpisahan yang sesungguhnya dari Kota Surabaya, selama kurang lebih 8 tahun aku menjadi penghuni kos yang hidup sebatang kara, meski teman-teman berada di sekitar namun tetap membuatku merasa sendiri di kota metropolitan yang pernah dipimpin Ibu Risma.

Sebelumnya aku pernah merasakan apa itu perpisahan, kalian bisa membaca kisah itu di tulisan Terima Kasih GK71 ini. Setiap momen akan perpisahan, pasti akan terpintas momen-momen awal disituasi baru di kehidupan kita. Yup, melalui tulisan ini aku mau mengenang itu semua, terutama tentang Surabaya, Pekerjaan dan teman-teman baru yang kukenal. Kisah ini merupakan lanjutan kisahku dari perpisahan di kos gebang kidul 71 dahulu. 

Berawal dari wisuda dan lolosnya diriku menjadi CPNS waktu itu, aku putuskan untuk keluar dari Kosan GK71, kukira pada saat itu aku berpisah dari Kota Surabaya, ternyata hanya pindah lokasi saja dari Surabaya Timur (tempat kuliah) ke Surabaya Barat (tempat kerja). Pencarian kos baru ini aku lalui bersama rekan CPNSku yang diterima di kantor yang sama, sebut saja dia Fariska. Awalnya aku senang bahwa rekanku seorang perempuan terlihat dari namanya, tapi ternyata seorang yang memiliki jenis kelamin yang sama denganku hahahaha. Setelah berputar mengelilingi wilayah Surabaya, tak sengaja kami melewati Rumah Kos yang kebetulan kosong dan beruntungnya kita ada 2 kamar kosong dengan budget yang lumayan terjangkau di sekitar Kampus Universitas Wijaya Kusuma.


Penampakan Kos DKB VII/29

Di kosan baruku ini, alhamdulillah ada kisah horor yang menjadi cerita wajib anak kosan hahaha, tapi alhamdulillah cuma awal-awal saja kami diteror dan selanjut adem ayem. Ibu kos juga sangat perhatian dengan penghuni kosan, tak jarang Ibu Kos selalu memberikan makanan apalagi di bulan Ramadhan, gak usah khawatir kehabisan takjil di Masjid, Ibu Kos selalu memberikan takjil ke kami semua, beda dengan ibu kos di kosan gue sebelumnya, masakan ibu kos baru gue ini alhamdulillah ada rasanya tak lagi hambar hehehe. Terima Kasih banyak bu.

Seperti di kosan sebelumnya terdapat tempat makan yang menjadi favorit aku, jika di daerah gebang kidul kosanku sebelumnya terdapat pangsit mie jakarta yang menjadi langganan. Pangsit Mie Jakarta tersebut yang membuatku tergila-gila sama bawang goreng, yang sebelumnya gue gak suka dengan bawang goreng, tapi setelah makan di tempat ini rasanya sangat enak sekali ternyata.

Pangsit Mie Ayam Jakarta Favorit di daerah Gebang

Di kosan baruku ini juga ada tempat makan yang menjadi salah satu langganan, yakni Takoshibak, tempat makan sushi pinggir jalan yang cukup enak dan murah, tempatnya ada di halaman Alfamart Dukuh Kupang Barat yang selalu aku lewati tiap pulang pergi kantor. Kedua tempat makan ini akan selalu aku rindukan jika suatu saat main-main ke Surabaya.


Takoshibak, Sushi Murah dan Bersahabat

Disaat kembali ke pikiran yang penuh memikirkan kata-kata perpisahan untuk rekan kerjaku yang selama 3 tahun melewati momen-momen bersamaku. Terlintas momen pertama kali aku diterima di Kantor ini, yang paling aku ingat waktu itu adalah sebelum menghadap ke atasan, tiba-tiba perut tidak bisa diajak kompromi dan akhirnya momen pertama yang aku lakukan di kantor ini adalah memakai WCnya untuk buang hajat dan sampai akhir waktu aku akan pindah aku lebih senang boker di Kantor ketimbang di Kosan.

Oke setelah aku berkenalan kepada seluruh pegawai dan atasan dihari pertama aku masuk kerja, tiba-tiba aku dan fariska diajak untuk ikut rapat membahas persiapan Pilkada pada saat itu. Anjir baru pertama masuk udah disuruh ikut rapat, namanya juga anak baru ya kami siap bapak yang terlontar dari mulut kami. Di ruang rapat, suasana mencekam, yup pada saat itu Kepala Badan selaku atasan marah-marah merasa tidak puas terhadap kinerja bawahan dan rekanan terkait sistem informasi terkait Pelaksanaan Pilkada yang akan diadakan pada tahun 2019. Untungnya, mental aku terlatih disaat ikut pengkaderan di kampus, jadi atasan marah-marah bukan jadi shock terapi lagi bagiku, aku anggap angin lalu dan pembelajaran akan lebih baik kedepannya. Waduh baru masuk kerja udah high pressure boss!!


Ruang Kerjaku selama 3 tahun ini

Di Kantor ini aku berada di sub bagian penyusunan program dan anggaran selama 3 tahun, namun alhamdulillah dari sini aku belajar banyak terkait perencanaan dan anggaran. Jabatan aku sebenarnya sih sebagai pengelola teknologi informasi, namun setelah rekan kerjaku promosi menjadi atasanku, aku kena getahnya mengerjakan pekerjaan sebelumnya sebagai analis perencanaan program anggaran. Selama itu rasanya aku pengen sambat, karena sangat padat sekali pekerjaannya, tak jarang aku sering lembur sampai malam dan sabtu minggu pun tetap kerja. Yang bilang PNS gabut, sini gantiin posisiku euy !!! Alasanku pindah bukan dikarenakan beban kerja yang berat, namun melihat kondisi keluarga yang tak ada sosok laki-laki yang siap siaga. Seandainya proses perpindahanku ini agak sedikit lama, mungkin jabatanku dapat naik 1 tingkat dan mungkin aku tidak merasa bersalah pindah disaat kondisi yang dapat dikatakan sedang pincang akibat belum adanya pengganti diriku, ditambah 1 rekan kerja di ruanganku akan pensiun di bulan Maret ini dan Faris rekan kerjaku masih belum pulih akibat kecelakaan.

Di ruangan ini terdapat 5 rekan kerja yang dapat dikatakan sebagai keluargaku disini, alhamdulillah aku selama bekerja di Kantor ini seluruh pegawainya sangat baik sekali. Mungkin aku ceritakan sedikit tentang rekan-rekan kerjaku diruangan ini yang sudah kuanggap keluarga sendiri.

  1. Pak Sauman : rekan kerja sekaligus atasanku, aku baru tau ternyata beliau adalah seniorku di kampusku, meskipun beda angkatan tapi tetap menjadi kebanggaan tersendiri ada keluarga SISFOR ITS di ruangan ini. Sebagai atasan, pak Sauman ini orangnya enak diajak diskusi ya kebetulan dirinya masih muda namun sayang pak sauman kurang garang, sesekali harus berani ambil sikap ya pak, marah ke bawahan wajar tapi jangan ngalor ngidul hehe.

    Aku sangat merasa bersalah ke beliau, karena dengan kepergianku yang mendadak ini membuat beban yang dipikulnya sangat berat, seperti status WAnya Just Never Give Up ya pak, meski berat kedepan, selama kita yakin dan menjalani semua tantangan alhasil tujuan di depan akan kita dapatkan.

  2. Mbak Ani : ibu muda 2 anak ini menjadi tandemku bekerja, selain cantik dan pintar, mbak Ani ini juga baik sekali, dia sering memberikan makanan dikala kami lembur. Padahal gak usah repot-repot juga mbak, gak usah kirim makanan toh pak sauman juga ngerti ngasih makan kita-kita kalau selagi lembur hingga larut malam. Nah ini alasan aku suka lembur karena bisa menghemat pengeluaran buat beli makan hahaha.

    Aku merasa sangat sedih meninggalkan mbak Ani dikala banyaknya aturan pemerintah yang ribet terkait pelaporan kinerja pegawai, tenang mbak... ada pak sauman tetap beres, yang penting jangan dipikirin sendiri! Selalu diskusi dengan pak sauman dan teman-teman lainnya.

  3. Ibu Ropi : di Bulan Maret ini bu Ropiatin akan lulus menjadi PNS alias purna tugas, maaf ya bu ternyata diri saya yang meninggalkan kantor ini duluan. Ibu ropi ini telah dianggap Ibu kami diruangan ini, beliau paling senior dan beliau orangnya mudah terhasut kalau kami jajan diluar pasti bu Ropi juga pengen beli. Alhamdulillah penyakit lambungnya sudah sembuh ya bu, jadi bisa makan makanan diluar sepuasnya.

  4. Pak Luhur : orang terbaik di muka bumi ini bisa aku berikan predikatnya ke Pak Luhur, bukan tanpa alasan kusebut begitu, pak luhur ini cocok menjadi teman kita. Beliau sangat loyal ke kita dan selalu membantu kita tidak peduli apa masalahnya, sering memberikan cemilan tiap pagi tak khayal banyak teman-teman lainnya memanfaatkan pak luhur untuk selalu mentraktir.

    Saran saya pak luhur, sedikit jahat itu gak papa kok pak hehe. Biar pak luhur gak dimanfaatkan sama orang lain, tapi bukan Pak Luhur namanya kalau beliau selalu ikhlas membantu teman-temannya. Pertahankan itu ya pak!! saya yakin semua kebaikan yang diberikan oleh pak Luhur akan kembali ke pak Luhur suatu saat.

  5. Faris : teman pertamaku, dapat dikatakan dia lah teman seperjuanganku dari awal CPNS. Aku minta maaf bro, ternyata diriku berpisah dikala dirimu sedang mendapat musibah, dan aku juga minta maaf apabila beban kerjamu akan berat kedepan sepeninggalanku hahahahaa.

    Saranku aku harap dirimu gak perlu gupuhan, harus tegas dan berani ambil resiko. Namanya dimarahi atasan disuatu pekerjaan ya wajar, jangan sampai menghambat potensimu bro. Selamat jadi Ayah ya, sayang sekali diwaktu perpisahan ini kita tidak dapat bertemu, namun gak usah khawatir, kapan-kapan aku main kerumahmu bukan sekedar silaturahmi tapi juga melepas rindu.

Sedih rasanya, aku harus beranjak dari kantor yang telah kuanggap sebuah keluarga seutuhnya, sangat jarang mendapatkan suasana kantor yang seluruh pegawainya bak keluarga. Aku harap dengan pamitnya diriku tidak memutus silaturahmi dan kekeluargaan kita disini.

"Tak ada kata perpisahaan yang cukup manis untuk mengatakan selamat tinggal dan semoga ketemu dilain hari, Saya Syahrul Septa pamit dulu dari Surabaya Tercinta"

You Might Also Like

2 komentar