Di dalam hidup kalian, pasti dimasa kecil kalian pernah ditanyakan kalau udah gede pengen jadi apa? Cita-cita mau jadi apa? entah dari guru, orang tua, ataupun dari orang yang sok kenal padahal peduli tentang kita mau jadi apa juga tidak, dan kebanyakan anak-anak di zaman gue pasti bakal menjawab pengen jadi Dokter dan Polisi, mungkin kalau di zaman sekarang pengen jadi youtuber (pengen kayak jadi Atta Gledek) bisa kaya gara-gara cuma upload video prank dan pamer.  Di zaman kecil itu, gue pengen jadi Pilot, cita-cita itu muncul di benak gue setelah selalu mendengarkan lagu Joshua yang lagi terkenalnya di zaman itu, Oke fix gak penting.

Seiring waktu, perkembangan cita-cita seorang anak yang bimbang akan jadi apa kelak, akan selalu berubah-ubah. Ya itu yang gue alami sendiri.... cita-cita gue pada saat itu selalu berubah-ubah tanpa sebab seperti pikiran dan perasaan cewek yang selalu berubah-ubah dan sulit ditebak. Gue pernah bercita-cita pengen jadi Dokter, Perancang Pesawat, Kerja di Pertambangan, cita-cita tersebut muncul karena satu hal yang gue pikirin, pekerjaan itu bakal cepet kaya. Ya maklum, pikiran remaja labil.

Ya menurut gue sih tidak apa-apa memiliki cita-cita yang sering berubah, karena itu adalah proses pembelajaran dari diri kita. Setidaknya kita memiliki satu tujuan di hidup ini, jangan sampai kita terombang-ambing mengikuti arus kehidupan, lumayan bener kan ucapan gue?

Seperti perkataan seseorang, dunia kali ini adalah dunia yang datar, semua orang berhak dan dapat menjadi apa yang dia mau. Kamu seorang Dokter namun punya bakat melawak, tidak menutup kemungkinan kamu jadi artis di ajang pencarian bakat StandUp Comedy dan beralih profesi, asal jangan ngelawak di saat ada pasien berobat ya, tiba-tiba melawak kalau penyakitnya sudah parah dan divonis 1 bulan, padahal cuma sakit gatal-gatal.

Ngomong-ngomong soal akan menjadi apa kelak jika telah dewasa. Gue sebenernya pengen menjadi seseorang yang ahli di bidangnya. Kebetulan gue seorang sarjana komputer, lulus kuliah dengan pemikiran yang idealis dan memiliki tujuan akan kemana.... akhirnya terbentur dengan kegagalan melamar pekerjaan dimana-mana. Semua pemikiran idealis tersebut perlahan sirna diterpa realita bahwa gue harus mengesampingkan keinginan gue. Tetapi gue selalu memegang teguh sebuah prinsip, menjadi apapun dirimu, kerjakanlah dengan sebaik mungkin.

Dan alhamdulillah akhirnya gue menjadi seorang CPNS di tahun 2019 ini, cita-cita kebanyakan orang di Indonesia yang hidupnya pengen jadi PNS. Gue tidak mengerti mengapa begitu, meskipun sebenernya menjadi PNS adalah salah satu opsi gue hehe. Mengenai menjadi PNS, gue berpikir akan memiliki pekerjaan yang santai, bisa pergi kesana-kesini disaat jam kerja. Kenyataannya terjadi tidak begitu...... Minggu-minggu awal sudah merasakan lembur hingga jam 2 dini hari, dan hingga sekarang gue sudah merasakan berkali-kali lembur hingga larut malam.

Nah seperti judul tulisan ini, PNS Bukan Cita-cita, menjadi seorang PNS adalah panggilan jiwa. Menjadi seorang abdi negara memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Jika kita berpikir menjadi seorang PNS karena pola kerjanya yang santai, itu salah. Malah sebenarnya, bekerja menjadi seorang PNS memiliki andil yang luas bagi masyarakat, pemerintahan dan negara sehingga tanggung jawab dan beban kerjanya cukup banyak. Soal gaji, jika dibandingkan dengan bekerja di BUMN, Perusahaan Swasta Multinasional, ataupun Start Up E-Commerce sangat jauh berbeda. Masihkah mengharapkan menjadi seorang PNS ?

Salam dari seseorang yang kaget, ternyata jadi PNS berat juga :D