Dilan dan Aku

April 12, 2018

Sebelum kalian membaca lebih lanjut dari tulisan ini, gue pastikan ini bukan cerita tentang Dilan yang jatuh cinta ke gue, tulisan ini sekedar mengulas kisah tentang kenapa gue dan Dilan merupakan sosok yang berbeda jauh, Dilan romantis dan ganteng (versi iqbaal Cjr) dan gue yang ah tau sendirilah bagi kalian yang sudah kenal sama gue, mesum dan awut-awutan istilahnya.

Oke dimulai dari hal pertama yang ingin gue curahkan setelah pertama kali gue nonton film Dilan 1990 streaming di Internet. Maklum saat itu gue gak enak kalau nonton sendirian, jadi menunggu streamingnya, maafkan saya wahai produser film tanah air!

ROMANTIS TAPI TERLALU AGRESIVE

Nah, hal diatas lah yang gue bayangkan pertama kali setelah menonton film Dilan 1990, versi novelnya belom baca, gak tertarik dengan novel cinta-cintaan. Ya bisa dikatakan si Dilan cukup romantis dengan kata-katanya, gue sendiri seorang cowok aja bisa senyum-senyum sendiri disaat dia ngegombal ke Milea, apalagi para kaum hawa klepek-klepek mungkin ya....tapi ini kayaknya gak berlaku sama pacar gue deh.... padahal gue pengen ngikutin trik si Dilan disaat dia ngegonceng Milea pertama kalinya tapi dia kagak mulai ngegas motor sampai si Milea meluk Dilan. Kalau gue mencoba trik itu, bukan pelukan yang gue dapatkan...malah toyoran tangan dia ke kepala gue...woy berangkat woy!!, ucap dia.

Ya semua hal yang dilakukan oleh Dilan bisa dikatakan romantis, dari kata-kata gombalannya, perilakunya ke Milea juga patut ditiru. Tapi sayang, dari pandangan gue,  yang apabila gue berada di kisah Dilan, karakter gue cocok dengan karakter Nandan yang suka dan mencintai dalam diam, melihat sosok si Dilan terlalu agresif dan cenderung ke sikap ambisius. 

Sedangkan sosok gue disini seperti halnya sosok si Nandan, cupu tak berani mengatakan cinta, lebih asik bermain aman asal bersama dia. Mengorbankan perasaan yang diamuk rasa cemburu dan rasa penyesalan.

DILAN ROMANTIS, GUE ALAY

Nah perbedaan selanjutnya gue dan Dilan. Dari kalimat diatas sudah tergambar jelas, si Dilan dengan puisi dan gombalannya cukup manarik perhatian dan melelehkan hati para wanita yang dia inginkan. Sedangkan gue disaat gue jatuh cinta ke seseorang dan ingin menarik perhatiannya, yang gue lakukan pada saat itu adalah posting status di facebook. Ya pada zaman itu facebook lagi booming-boomingnya dan tiap hari gue tak pernah absen untuk menulis status kalimat cinta, puisi yang didapatkan di google dengan kata kunci pencarian puisi romantis untuk gebetan, serta mengetik ulang lirik lagu yang gue rasa cocok dengan perasaan gue pada saat itu. Bukannya perhatian yang gue dapatkan dari gebetan, cacian dan olokan dari temen yang gue peroleh, gara-gara postingan gue menyampahi beranda facebook teman-teman gue.

DILAN ANAK GENG MOTOR, GUE ANAK KUTU BUKU

Ya gak bisa dibilang gue kutu buku banget yah, gue emang suka membaca tapi ya gue juga suka bermalas-malasan. Tapi kalo di kota gue ada geng motor seperti geng motor sekolahannya si Dilan mungkin gue juga gak bakalan gabung tuh...Dilan sih enak motoran di Bandung gak berasa panas, hmm gue motoran di kota gue, Sampang Madura, belum mau perang dengan geng motor sekolahan lain, baru di pertengahan jalan, kulit lu udah korengan gara-gara panasnya udara di kota gue.

Tapi.....

Dari semua perbedaan diatas, terdapat beberapa hal persamaan yang bisa gue klaim dari Dilan. Kami sama-sama tulus mencintai orang yang ingin kami cintai.

You Might Also Like

1 komentar