Mengenal ISO 31000, ERM COSO dan ISO 27001
March 28, 2017
Hmmm libur-libur gini di kosan mending belajar dan ngerjakan tugas, ahahahaha. Yakali cuma bengong doang. Oke kali ini gue akan membagi pengetahuan tentang beberapa framework atau best practice mengenai manajemen resiko seperti ISO 31000, ERM COSO serta ISO 270001.
Siapa tau ada yang butuh, disini gue sudah merangkumnya dari berbagai sumber, so semoga membantu kamu-kamu yang sama-sama dapat tugas ini kelak hehe...
Siapa tau ada yang butuh, disini gue sudah merangkumnya dari berbagai sumber, so semoga membantu kamu-kamu yang sama-sama dapat tugas ini kelak hehe...
Berikut ini penjelasan beberapa framework atau best practices seperti ISO 31000, ERM COSO, dan ISO 27001
Framework / Best Practice
|
ISO 31000
|
What
|
ISO 31000 merupakan sebuah panduan atau best practice yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization yang ditujukan
untuk dapat diterapkan dan disesuaikan untuk semua jenis organisasi
dengan memberikan struktur dan pedoman terhadap semua operasi yang
terkait dengan manajemen risiko.
|
Why
|
ISO
31000 dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuan organisasi
dengan dapat mengidentifikasi peluang serta ancaman serta secara efektif
dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk menangani resiko.
|
When
|
ISO
31000 diterapkan pada organisasi disaat suatu organisasi membandingkan
praktik manajemen resiko terhadap tolak ukur yang diakui secara
internasional, rinciannya ISO 31000 ini digunakan disaat 3 tahapan :
|
How
|
Di
dalam ISO 31000 terdapat beberapa prinsip yang harus dijalankan oleh
organisasi untuk menerapkan manajemen resiko secara efektif, diantaranya
:
|
Referensi ISO 31000:
Framework / Best Practice
|
ERM COSO
|
What
|
ERM COSO merupakan panduan yang dibuat oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
untuk internal organisasi dalam praktek terintegrasi dengan pengaturan
dan pelakasanaan pengelolaan resiko dalam menciptakan, memelihara dan
mewujudkan nilai-nilai tujuan perusahaan.
|
Why
|
Organiasasi
beroperasi dalam lingkungan di mana faktor-faktor seperti globalisasi,
teknologi, restrukturisasi, perubahan pasar, persaingan, dan regulasi
menciptakan ketidakpastian. Ketidakpastian ini menciptakan risiko. ERM
memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dalam risk appetite (suatu
keadaan di mana organisasi memilih untuk menerima, memantau,
mempertahankan diri, atau memaksimalkan diri melalui peluang-peluang
yang ada).
Akibatnya, organisasi yang mampu memberikan nilai maksimum kepada
stakeholder dengan jaminan yang wajar bahwa risiko di luar risk appetite
mereka akan dicegah. ERM akan membantu mencegah kegagalan bisnis masa
depan dan skandal yang ada. Juga, sebuah perusahaan yang memanfaatkan
ERM akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Sarbanes-Oxley Act
mengenai pengadaan kontrol internal laporan keuangan.
|
When
|
ERM
COSO ini dipakai oleh organisasi disaat organisasi tersebut ingin
menghadapi ketidakpastian dengan cara meciptakan nilai dari resiko atau
peluang yang ada. ERM COSO ini digunakan disaat manajemen
mengkaji dan memonitor risiko dari tingkat tinggi, atau melihat
portofolio. Hal ini memungkinkan manajemen untuk pertama
mengidentifikasi risiko dan kemudian menganalisis resiko yang
mempengaruhi perusahaan. Dalam kerangka COSO, ERM digunakan dengan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diatur dalam empat kategori:
Mengelola risiko dalam empat kategori dalam risk appetite entitas akan membantu dalam penciptaan nilai stakeholder.
|
How
|
ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen
yang saling terkait. Kedelapan komponen ini diturunkan dari bagaimana
manajemen menjalankan perusahaan dan diintegrasikan dengan proses
manajemen. Kedelapan komponen ini diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan, baik tujuan strategis, operasional, pelaporan
keuangan, maupun kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan.
Komponen-komponen tersebut adalah:
Penerapan
komponen dalam berbagai tujuan tersebut dapat dilakukan pada
entity-level, divisional, unit bisnis, dan/atau subsidiary. Hubungan
antara ketiganya digambarkan oleh COSO dalam kubus tiga dimensi sebagai
berikut:
|
Referensi ERM COSO :
Framework / Best Practice
|
ISO 27001
|
What
|
ISO
27001 merupakan suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen
Kemanan Informasi (SMKI) sebagian besar sebelumnya diangkat berdasarkan
BS 7799 yang umum digunakan sejak tahun 1995 mengenai pengelolaan
keamanan informasi. ISO 27001 lebih dikenal dengan nama ISMS
(Information Security Management Systems) dan merupakan standard yang
banyak dipakai untuk melakukan tata kelola keamanan informasi pada
sebuah organisasi. ISO 27001 menyediakan kerangka kerja untuk netralitas
penggunaan tehnologi, netralitas sistem manajemen pengelolaan rekanan
yang memungkinkan suatu organisasi memastikan bahwa pengukuran keamanan
informasi adalah efektif. Hal ini termasuk kemampuan mengakses data
secara berkelanjutan, adanya kerahasiaan dan integritas atas informasi
yang dimilikinya dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan demikian
pula dengan kesesuaian hukum.
|
Why
|
Penerapan ISO 27001 sebagai jawaban atas persyaratan hukum dan kemungkinan besar ancaman keamanan seperti:
ISO
27001 disusun agar mudah saling melengkapi dengan standar sistem
manajemen lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 14001. Meskipun beberapa
klausula tertentu berbeda, secara umum elemen-elemen yang ada termasuk
dokumentasi, persyaratan audit dan tinjauan manajemen, memungkinkan
suatu organisasi mengembangkan secara lebih luas integrasi sistem
manajemen. Meskipun komunikasi moderen memerlukan suatu perantara
berarti bahwa sebagian terbesar sistem ISMS diutamakan pada ICT, ISO
27001 adalah penerapan yang seimbang pada bentuk-bentuk informasi,
seperti catatancatatan, gambar-gambar, dan percakapan-percakapan yang
tersaji dalam bentuk kertas.
|
When
|
Penggunaan ISO 27001 digunakan disaat ada pendekatan dalam pengamanan informasi yang merupakan suatu proses perlindungan terhadap informasi untuk memastikan beberapa hal berikut ini:
Pengamanan
informasi tersebut dapat dicapai dengan melakukan suatu kontrol yang
terdiri dari kebijakan, proses, prosedur, struktur organisasi, serta
fungsi-fungsi infrastruktur TI.
|
How
|
Perusahan-perusahaan
yang akan mengimplementasikan konsep keamanan informasi sesuai ISO
27001 dapat berpedoman pada 14 aspek (menurut ISO 27001:2013), yang
diantaranya adalah :
Pasal-pasal ISO 27001:2013
Annex A: List of controls and their objectives.
|
Referensi ISO 27001:
-
Semoga membantu yaaaa 😃😃😃😃😃😃😃😃
0 komentar